Berbagi Ilmu : Buat Sendiri Alat Deteksi Asap dan Gas

Tuesday, June 16, 2015

Buat Sendiri Alat Deteksi Asap dan Gas

Rangkaian yang saya bagikan kali befungsi sebagai piranti pencegah. Sebagaimana  yang kita ketahui kecelekaan-kecelakaan yang terjadi akibat akumulasi gas, ataupun orang yang susah bernafas karena tercekik asap dengan kandungan yang tinggi. 

Rangkaian detektor asap dan gas ini, sifat pencegahanya hanya berupa pemberitahuan disaat  terjadi konsentrasi asap atau gas yang tinggi, dengan kepekaan sensor yang dapat diatur.

Hanya dengan satu buah IC 4011 serta beberapa komponen pendukung dan sebuah sensor pengindera TGS 109 yang mumpuni sudah dapat mendeteksi beberapa macam kandungan gas dan asap yang diakibatkan dari hasil pembakaran serta kebocoran instalasi.

Adapun jenis-jenis gas yang dapat dideteksi adalah sebagai berikut :
1. Hydrocarbons : 
iso-butane, n-butane, ethane, propane, methane
2. Inorganic gas  :
Hydrogen, amonia, carbon monoxide
3. Organic solvents :
Ethanol, acetone, n-hexane, benzene

Skema rangkaian Detektor Asap dan Gas :
klik gambar untuk perbesar
Cara kerja detektor asap dan gas :
Rangkaian ini berdasarkan pengindera type TGS 109 yang peka terhadap gas yang disebutkan diatas.
Input daya menggunakan 2 buah tegangan 3V dan 5V/500mA. tegangan 5V disearahkan oleh D3 diratakan oleh capasitor C1 dan diregulasikan oleh R2 ,D4 (zener) dan C2.
tegangan searah yang dihasilkan sebesar 5,6v yang digunakan untuk mencatu IC1.

klik gmbr perbesar
Sedangkan tegangan bolak balik (AC) 3V digunakan untuk mengoperasikan sensor pengindera asap dan gas SGS 109 yang memerlukan tegangan sebesar 1V dengan Arus 0,5A. resistor R1 berfungsi sebagai penghambat tegangan yang diperlukan. Induksistansi kawat antara dua gulungan di sensor pengindera akan naik seiring naiknya konsentrasi asap dan gas.

Konsentrasi asap dan gas yang besar akan menjangkitkan kenaikan tegangan bolak balik (AC) dalam gulungan sekunder sensor pengindera. tegangan sekunder sensor disearahkan oleh D1 dan diratakan oleh C3 sedangkan kepekaan sensor pengindera dapat diatur oleh P1, D2 berfungsi sebagai pengaman salah satu jalan masuk N1terhadap tegangan masukan yang terlalu tinggi.

Gerbang-gerbang N1-N2 dan N3-N4 dari IC4011 adalah multivibrator astabil yang membuat pendengung bekerja kalau ada konsentrasi asap dan gas yang terlampau tinggi.
Resistor R3 (NTC 100K) berfungsi untuk melawan perubahan kepekaan yang disebabkan oleh perubahan suhu.

klik gambar untuk perbesar
klik gambar untuk perbesar
Alat detektor asap dapat dibuat dengan kotak berbahan plastik yang sensor penginderanya dipasang sejajar dengan sisi kotak yang sudah dilubangi.
catatan :
Jika susah mendapatkan trafo 500mA dengan tegangan keluaran 3V dan 5V, dapat digunakan trafo jenis engkel (0) dengan tegangan keluaran 0 - 3 - 6 - 9 - 12. 
tegangan keluaran 3V difungsikan sebagai titik tengah atau CT, angka 0 sebagai keluaran tegangan
3V dan angka 9 sebagai tegangan keluaran 5V.
Sekian Semoga Bermanfaat...
wassalam
bangdjo
jangan lupa reaksi - komentat - g+1 - join member    

No comments:

Post a Comment

"Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar"