Berbagi Ilmu : Cara Menggunakan Alat Ukur Multi Tester Analog

Thursday, April 30, 2015

Cara Menggunakan Alat Ukur Multi Tester Analog

Multitester atau Avo meter adalah alat ukur listrik yang dapat digunakan untuk mengukur bermacam-macam parameter kelistrikan seperti arus listrik, tegangan, resistansi,Capasitansi dan lain-lain tergantung seberapa kelengkapan multitester tersebut.

klik gambar untuk perbesar
Multitester yang terdapat dapasaran ada 2 jenis, yaitu multitester digital dan multitester analog. Perbedaan dari kedua jenis tersebut yang paling jelas kita lihat adalah pada cara pembacaan hasil pengukurannya. multitester analog indikator hasil pengukuran menggunakan jarum yang menunjukan angka tertentu yang sesuai dengan komponen yang diukur dan membaca hasil pengukuran tergantung orang yang bisa mengaplikasikan jumlah setiap strip/garis di tampilanya, sedangkan multitester digital indikator hasil pengukuran menggunakan tampilan berupa angka-angka pada layar LCD yang sesuai dengan komponen yang diukur.

Sebuah multitester sederhana, biasanya memiliki 3 fungsi pengukuran, yaitu pengukuran arus listrik (AC dan DC), tegangan listrik (AC dan DC), serta pengukuran resistansi.

Bagian-bagian Terpenting  pada Multitester
klik gambar untuk perbesar
Pada sebuah multitester, bagian-bagian utama yang harus kita kenal dan pahami adalah sebagaiberikut :
1. Pointer/Jarum penunjuk (Multitester Analog)
Berfungsi untuk menunjukkan besarnya satuan komponen yang kita ukur.
2. Display (Multitester Digital)
Sama dengan pointer, gunanya untuk menunjukkan angka hasil pengukuran.
3. Cable dan Probe (Multitester Analog dan Digital)
Baik multitester Digital ataupun analog, keduanya harus memiliki Cable dan probe yang gunanya untuk menguhubungkan multitester dengan komponen yang akan diukur.
4. Selector
Berguna untuk memilih fungsi aplikasi (arus, tegangan, atau resistansi) multitester itu sendiri serta range pengukurannya.

cara menghitung angka dan garis di mulitester analog adalah sebagai berikut :
1. Putar selektor ke arah OHM ( x1,x10,x100,x1K/1000 ).
contoh : selektor diarahkan ke posisi OHM x10 setelah di ukur sebuah resistor jarum menunjukan angka 100 lewat 2 garis. hasilnya adalah : 80 x 10 = 800 ohm.
dari angka 50 sampai 100 terdapat garis merah 5 buah, jadi 1 garis bernilai 10.
50+30 = 80 dan selektor di pengali 10 = 800 ohm.
begitu juga untuk menghitung yang lainya, tentukan terlebih dulu nilai angka yang di sejajar jarum baru kemudian di kalikan angka di selektor.

2. Putar selektor di posisi VDC atau VAC (3,12,30,120,300,600 )
jika selector diangka 3,12,30 maka faktor pengalinya 1, jika selektor diangka 120,300 faktor pengalinya 10, jika selektor diangka 600 gunakan range 0 - 30 di tampilan dan faktor pengalinya 20

Pengukuran Tegangan
Pengukuran tegangan merupakan metode dasar untuk melukan analisa awal pemeriksaan komponen listrik. Dalam melakukan pengukuran, hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
klik gambar untuk perbesar

1. Pastikan type sumber tegangan yang akan diukur, AC atau DC sehingga pada alat ukur atau multitester fungsi yang dipilih sesuai dengan apa yang akan kita ukur. Jika kita salah memilih, akan berakibat kerusakan pada alat ukur / multitester tesebut.

2. Sesuaikan range pada multitester dengan range tegangan yang akan diukur. Pastikan juga range yang kita pilih pada alat ukur lebih besar daripada tegangan sesungguhnya yang akan kita ukur. Jika kita belum tau secara pasti berapa kira-kira besar tegangan yang akan kita ukur, pilih range pada alat ukur yang tertinggi. Pada alat ukur digital, biasanya sudah dilengkapi dengan fungsi auto select sehingga kita tidak perlu khawatir.

3. Pastikan Probe dirangkai secara paralel. Untuk pengukuran tegangan DC, Probe Positip harus dipasang pada polaritas positip dari komponen yang akan diukur, demikian pula Probe negatip harus dipasang pada polaritas negatip dari komponen yang akan diukur. Jika penempatan probe terbalik, dapat merusak multitester, dan hasilnya juga akan terbaca terbalik.

Pengukuran Arus Listrik
Pengukuran arus listrik ini jarang dilakukan pada pemeriksaan unit sepeda motor. Hanya pada kasus-kasus tertentu saja mungkin akan dilakukan pengukuran arus listrik ini, Hal-hal yang harus dilakukan dalam pengukuran arus listrik :

klik gambar untuk perbesar
1.Pastikan jenis arus listrik yang akan diukur (AC atau DC)

2. Sesuaikan range pada multitester dengan range arus yang akan diukur. Pastikan juga range yang kita pilih pada alat ukur lebih besar daripada arus yang akan kita ukur. Jika kita belum tau secara pasti berapa kira-kira besar arus yang akan kita ukur, pilih range pada alat ukur yang tertinggi. Pada alat ukur digital, biasanya sudah dilengkapi dengan fungsi auto select sehingga kita tidak perlu khawatir.

3. Pastikan Probe dirangkai secara seri. Untuk pengukuran Arus DC, Probe Positip harus dipasang pada polaritas positip komponen yang akan diukur, demikian pula Probe negatip harus dipasang pada polaritas negatip komponen yang akan diukur. Jika terbalik, dapat merusak multitester, dan hasilnya juga akan terbalik.

Pengukuran Resistansi
Resistansi adalah parameter dasar lain yang dapat digunakan untuk mendiagnosa suatu circuit dan komponen-komponen lainnya. Selain digunakan untuk mengukur besarnya resistansi suatu komponen, pengukuran ini juga berguna untuk memeriksa konektisitas sambungan kabel-kabel dalam satu rangkaian listrik, Langkah-langkah pengukuran resistansi adalah sebagai berikut :
klik gambar untuk perbesar

1. Pastikan Selector pada posisi pengukuran Ohmmeter.

2. Lakukan Kalibrasi (pada multitester analog) dengan cara menghubungkan kedua probe satu sama lain, kemudian atur pada tombol adjuster sampai pointer / jarum penunjuk menunjukkan angka nol.

3. Hubungkan kedua Probe pada komponen yang akan kita ukur besar resistansinya. Pada pengukuran resistansi, Probe positip maupun negatip tidak berpengaruh sehingga boleh terbalik, terkecuali pada saat pengukuran resistansi dioda.

klik gambar untuk perbesar
4. Jika mengukur resistansi suatu komponen dalam satu rangkaian, lepaskan komponen tersebut dari rangkaian lainnya, karena resistansi dalam satu rangkaian hasilnya tidak akan sama dengan besar resistansi komponen itu sendiri. Ingat resistansi dalam rangkaian paralel dan seri, dimana besar resistansi total dalam rangkaian paralel akan lebih kecil dari resistansi komponen yang terkecil. Sedangkan besar resistansi total dalam rangkaian seri, akan lebih besar dari besar resistansi komponen yang terbesar. 

Pengukuran Capasitansi atau Elco (Elektrolit Condensator)
Ada beberapa langkah yang harus diperhatikan sebagai berikut :

1. Setting selektor di posisi ohm kalibrasi dengan menghubungkan kabel merah dan hitam multi tester
setting jarum multitester diangka 0.

2. Hubungkan kabel multi dengan kaki kapasitor/elco berlainan kutub, jika jarum bergerak kearah
kanan diangka tertentu kemudian jarum balik kembali secara perlahan keposisi awal, menandakan
kapasitor elektrolit masih bagus.

3. jika jarum multitester tidak kembali keposisi awal, menandakan kapasitor elektrolit sudah bocor

4. jika jarum multitester tidak bergerak,menandakan kapasitor elektrolit sudah putus.

catatan :
jika ingin mengukur capasitor non polar jenis keramik,polyester,kertas,mika tidak bisa langsung
diukur dengan multi tester tetapi harus diserial dengan tegangan terlebih dahulu.
                                     Sekian Semoga Bermanfaat,tutorial video klik disini...!!
Wassalam
 bangdjo

jangan lupa like - reaksi  - komentar - +1 - join member

2 comments:

  1. utk alat2 ukur yg lain dong om,,,ane minta penjelasannya,,,seperti mager dll

    ReplyDelete

"Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar"